Sering dipanggil UPRAK

Nt. UPRAK = Ujian Praktik

Rabu, 14 April 2010

Miss T : “HHHAA,, KEBAKARAN, Rez, gimana ini!”
Saya : (panik, niup2 apinya sambil nyari pasir, menyadari di lab biologi ga ada pasir saya korbankan lap kesayangan lab biologi untuk memadamkan apinya”
Penguji Ujian : (Santai) “loh, nak, jangan ditiup, ditutup langsung aja”
Saya : (dalam hati “dodol, apinya bukan disumbunya spiritus! Tapi disekeliling spiritus!”)

Menyadari Cuma satu pengawas yang melihat saya seperti ini saya cepat cepat berjuang memadamkan api agar nilai ujian praktik saya tetap utuh, saya sempat mengibas-ngibaskan lap yang sudah digerayangi api, tapi apa daya, tak berguna. Akhirnya dengan sebuah sulap, “ALAKAZAM!” tangan saya berhasil memadamkannya.

Miss T : “kau harus melihat muka panikmu tadi”
Saya : “Setidaknya tidak semenyesal pas aku makan bakso”
Miss T : “Kenapa mesti bakso?”
Saya : “takut aja kalo baksonya dari daging tikus”
Penguji : “kapan kapan kalo matiin spiritus pake tutupnya nak”
Saya : “iya bu, maaf, saya panik” (sambil berdoa dan berharap agar gurunya lalai dan lupa mengurangi poin poin berharga saya”

Ngomong ngomong soal tikus, saya jadi takut sendiri kalo hati dan jantung yang saya potong2 dan giling2 yang mau saya bikin ekstrak adalah punyanya si tikus yang dagingnya udah dibikin bakso. Yay.



Senin, 19 April 2010
Kata guru saya, ini seperti sidang skripsi!
Saya deg2an sendiri memeperjuangkan artikel yang sudah pernah saya robek2 karena stress yang melanda.
Ujian praktik speaking yang mempertaruhkan gairah.
Mungkin itu judul buat hari itu..
Ruangan buat ujian dibagi menjadi 5.

Yang saya tahu,
Ruangan E : peserta ujian mempertanggungjawabkan tugasnya dan disuruh nyanyi!
Buset, mungkin kalo saya masuk di ruangan E saya udah sangat deg2an. Mungkin pengujinya sangat terobsesi mau jadi juri Indonesian idol, lalu menumpahkan segala keinginannya di hari itu.
Saya membayangkan kalo saya di ruangan itu.

Mr. E : “Introduce yourself please”
Saya : “My name is rezki trianto, I’m 16 years old and I’m SINGLE!”
Mr. E : “WOW! okay, tell me about your paper”
Saya : “its about diabetes blablablablalblabla”
Mr. E : “can you sing a song for me?”
Saya : “oh!”
Mr. E : “what’s happened?”
Saya : “ok, syalalallalalalala~”
Mr. E : “that’s enough, good, congratulation!”
Saya : “thanks sir”

Pas keluar ruangan saya bakal bangga menunjukkan hal ini, “YES! GUE LOLOS! GUE KE JAKARTA!OH YESSS!"

Ruangan D : saya tidak sempat mengintip ke ruangan ini
Ruangan C : peserta ujian HANYA SEDIKIT mempertanggungjawabkan tugasnya lalu ditanya tentang, apa hobimu? Cita citamu? Kabarmu?
Oh, SUNGGUH MENYENANGKAN

Ruangan B : peserta ujian mempertanggungjawabkan tugasnya sampai isi dari artikel ini diutek2 sampai kertas tugas paper saya bolong.
Saya ada di ruangan ini. Deg2an saya hilang seiring dengan apa yang saya ungkapkan. Saya bahkan sempet curcol sama pengujinya! Kita berduapun bagaikan tukang gossip seiring saya mencari kata2 yang pas buat diungkapkan dalam curcol pendek saya.

Ruangan A : peserta ujian mempertanggungjawabkan tugasnya sampai isi dari artikel ini diutek2 dan masing masing peserta ditanyai tentang structure dari sebuah kalimat yang ditunjuk serta BEBERAPA siswa dimintai fotonya. (oiya pengujinya laki2!)
SAYA PALING SUKA DENGAN RUANGAN INI!
Terlalu banyak kontroversi, misalnya

Mr. S : (keluar dari ruangan lalu menuju ke kamar mandi) “oh tidak, harga diriku terinjak2! Saya di cipika cipiki!”
Mr. G : (keluar dari ruangan dan menceritakan apa yang terjadi didalam dengan muka yang benar2 merah) “tadi pengujinya bilang let me help you sambil mengulurkan tangannya biar bisa naikin dasiku, oiya tadi aku difoto!”
Mr. M : (keluar dari ruangan dan depresi) “ya ampun rek, tadi dia cipika cipiki terus bilang kalo dia selalu mempunyai waktu untukku, hhaaaaaaaaaaa…”

Saya dkk, : (ngakak)
Padahal saya juga sering digituin bahkan pernah diajak nonton!
=.=


SAYA LULUS :D

0 comments:

Post a Comment